sailingsunbreak

sailingsunbreak

Senin, 30 September 2013

30S

Menurut sejarah, tanggal 30 September itu pasti ingetnya peristiwa G30S/PKI.
Tapi ya emang ada sesuatu sih hari ini..

"Janji itu dibuat untuk ditepati. Bukan untuk dilupakan."

Ketika kamu menjanjikan sesuatu, usahakan untuk menepatinya. Kita bukan lagi anak kecil yang berjanji tapi kemudian dilupakan.

Aku masih inget banget janji kamu di tanggal 20 September  kemarin, di bangku bundar taman Fisip, sore hari. Jelas-jelas disitu kamu bilang dan kamu janji, "aku pulangnya dari situ gak malem-malem, abis maghrib pulang ya." Secara garis besar, kamu berjanji seperti itu. Lupa?

Kalau kamu engga niat untuk berjanji, jangan pernah janji sama sekali. Malam ini, aku nungguin kabar kamu. Kamu biasanya jam 8 udah sms aku, malam ini aku tungguin sampai jam 8 lewatpun tetep gak ada kabar dari kamu. Dan kabar yang aku dapet justru enggak ngenakin. Kamu lupa janji kamu sendiri.

Ternyata ini maksud kata-kata kamu lusa kemarin, 27 September. Kamu bilang udah seminggu enggak ke tempat itu. Jadi ini tujuan kamu? Silahkan, aku gak akan lagi ngelarang. Aku bebasin kamu. Itu kan yang kamu mau?

Tidak apa. Toh memang sejak awal aku sudah bilang, aku ini 'orang luar'. Seperti postingan aku di blog ini, entah beberapa minggu yang lalu.

Ya, aku memang orang luar kan? Aku bahkan tidak memiliki hak untuk megusik hubungan kalian. Tidak perlu memedulikan perasaanku, jalani saja kedekatan kalian seperti saat sebelum aku masuk di antara kalian. Tidak apa, karena aku menyayangi kalian berdua.

Kata seorang penyiar, "setiap orang selalu mencari kenyamanan." Aku nyaman sama kamu, tapi mungkin aku gak bisa bikin kamu nyaman sama aku.
Malam :)

30 September 2013
Terima kasih Narendra Pawaka
dan program TLC Mustang 88 FM,
yang nemenin bikin post ini.

Kamis, 26 September 2013

H6MV


"Kamu kebo bewokan." - "Kamu badak buncit tablo." ---> I Love you so much

Halo, Selamat tanggal 26, sayang :)
Thanks for being with me in the last 6 months. Thanks for coming into my life.

Eniwei, ini pertama kalinya gue bisa tahan sama 1 cowo di jangka waktu 6 bulan. Sebelumnya sih udah sampe 4 bulan aja udah syukur haha. Berarti kamu bikin aku nyaman sama kamu, bewoook <3
Kamu diem aja, udah bikin aku pengen senyum terus. Apalagi kalo kamu ketawa, wah rasanya aku pengen ikutan ketawa bareng kamu. I love the way you laugh, but I love more when I'm the reason for your laugh.

Kamu yang enggak pernah bisa marah. Meskipun aku ngambek, ngerajuk terus, kamu selalu bisa bikin aku tenang lagi. Baru kamu yang bisa sabar dan nenangin aku setiap aku ngambek. Jangan pernah bosen diambekin sama aku ya sayang :D

Tetep jadi kumis kesayangan aku ya, kumis yang baik hati dan gak pernah bisa marah, kumis yang kalo ketawa bikin orang lain pengen ikut ketawa juga haha. Jangan pernah berubah ya sayang. Kamu tetap jadi Kumis yang seperti sekarang yaa. Tapi kalo mau berubah jadi Ultraman juga gapapa deh :p

Meskipun kamu bewokan, item, buluk, gersang gara-gara kepanasan mulu, aku tetep sayang kamu kok hahahaha.
Kita sama-sama terus ya. Ketawa bareng-bareng, makan berdua, upil-upilan berdua, aku kentutin kamu terus, pokoknya aku maunya sampai tua kita berdua ya :D

Di saat kamu bingung harus percaya sama siapa, kamu inget terus ya ada Allah sama aku yang selalu di samping kamu :) Aku  engga akan ninggalin kamu. Aku akan selalu ada setiap kamu butuh bantuan aku.

Kamu ingat terus mimpi kita ya. Punya rumah sederhana, dengan taman yang luas. Terus nanti kita tanam macem-macem bunga dan sayuran (kata kamu, biar kita ga usah belanja jadi hemat :p). Terus kamu pelihara kucing (tapi aku gak suka kucing -__-). Dan nanti setiap malam kita nonton TV berdua. Sesimpel itu mimpi kita :)

I<3U

Senin, 09 September 2013

#HuFtBan9eD

Gue bukan orang yang pandai bercerita. Gue bukan orang yang pinter mengungkapkan isi hati gue dengan gamblang. Gue bukan orang yang gampang cerita sama orang.

Itulah sebabnya kenapa salah paham seakan-akan jadi temen akrab gue. Maksud hati gue pengen A, tapi karena ketidakmampuan gue untuk mengungkapkan eh ujung-ujungnya malah jadi B. Dan lalu salah paham. Kemudian slek. Kemudian dibenci. Kemudian ilang temen. Terus begitu, kayak roda. Seakan-akan "causing problem" is being my middle name.

But seriously, gue bukan tipe orang yang bisa berlama-lama marah sama orang. Kalau perkataan gue terkesan ketus, padahal di dalam kepala mah lagi mikirin makanan. Gue marah sama orang, tapi 5 menit kemudian juga gue udah lupa. Temen-temen gue dari SMP sampe SMA pun mengakui hal itu. Bahkan sampe kuliah pun gue cuma dikenal sebagai orang yang galau terus. 난 바보야 huft. Plis banget kenapa kata galau itu harus tercipta di bahasa Indonesia....

난 널 사랑하지만 널 모르는데. 진짜.

I really love all people around me. Eventhough sometimes I don't know how to show it. Tapi bukankah rasa sayang yang sesungguhnya itu tidak wajar jika hanya untuk diumbar?

Burn Me Alive

Sabtu malam kemarin benar-benar malam terburukku. Tangisan yang terasa menghimpit dadaku dan memperlambat detak jantungku itu tak kunjung berhenti. Ribuan menit kuhabiskan untuk menangis.

Jika kejujuran adalah hal yang terbaik untuk dilakukan, lantas mengapa sekarang aku justru merasa bersalah. Rasa bersalah yang menggerogoti tubir hati dan tak kunjung mereda. Sungguh bukan maksudku untuk menjauhkan dia dengan kamu, sahabatku. Apa kata-kataku tak jelas? Apa keluhanku tak kusampaikan dengan baik? Apa aku telah menyakitimu? Semua pertanyaan itu berseliweran di kepalaku.

Lantas mengapa kini justru aku yang disalahkan? Seakan semua itu terjadi karena kesalahanku. Tak pernah terlintas satu pikiran pun untuk membencimu, sahabatku. Tidakkah kamu ingat hari pertama kita berkenalan? Aku mengingatnya dengan jelas. Tidakkah kamu ingat hari itu kita tertawa bersama? Disaat seperti ini, aku merindukan saat itu.

Aku mengerti bahwa setelah kejadian ini, hubungan aku dengan kamu, dan kamu dengan dia, tidak akan pernah sama lagi. Ya! Memang aku penyebab kehancuran ini. Lantas apakah kamu pikir akupun tidak menyesalinya? Berulang kali aku menangisi kesalahanku, ratusan kali aku mengutuk kebodohanku, ribuan kali aku berharap dapat mengulang waktu. Tidakkah kamu pikir aku menyesal? Namun percuma aku mengatakan itu padamu. Aku tahu kamu kini sangat membenciku. Jika saja aku bukan pacar sahabatmu, kamu pasti ingin memaki diriku. Aku mengerti mulai kini tatapan matamu padaku tak akan pernah sama lagi. Aku mengerti tawa kita tidak akan sama lagi. Bahkan akupun yakin, mulai kini teman-temanmu pun akan membenciku. Tidakkah kamu pikir akupun kecewa pada diriku sendiri?
Hina saja orang tak berguna ini, yang tiba-tiba datang lalu merusak semuanya.

Aku hanya meminta satu hal padamu, jangan berubah. Tetaplah jadi kamu yang riang, dan selalu tertawa. Tak apa, aku kini mengerti persahabatan kalian. Kamu dan dia tetaplah jadi sahabat  seperti sebelum aku bercerita hal itu padamu. Aku mohon. Karena tak pernah sampai hati aku memutus sebuah persahabatan. Jika kamu tetap memutuskan untuk menjarak, bukankah itu sama saja kamu menyalahkanku?

Kalau saja waktu dapat diputar kembali, aku tidak akan mengutarakan kegelisahanku padamu, sahabatku.

9 September 2013
Tidak akan pernah kulupakan isak tangis di malam 7 September itu.
Disaat kejujuran begitu sulit diungkapkan.
Dan disaat kejujuran itu justru menghancurkan segalanya.