Pernahkah kamu rasakan manisnya cokelat itu? Ya, seperti itulah kamu. Kamu tidak tampan, tapi dalam dirimu ada sesuatu yang istimewa, aku lihat itu. Kamu seperti cokelat cair, ingin sekali aku menyentuhmu, menggenggam jemarimu, merasakan desah nafasmu, mendengar suara lembutmu, Ah! Apapun itu. Yang pasti aku ingin sekali ada disisimu. Tapi bermimpi pun aku tak berani.
Setiap detik
yang kuhabiskan dalam waktu 2 tahun ini, tidak sekalipun bayangmu menghilang
dari otakku. Seperti yang kubilang, kamu seperti cokelat yang memabukkan. Berulang
kali bayangmu selalu merasuki otakku, mengisi setiap sel-sel yang kosong didalam
tubuhku. Hanya dengan memikirkan dirimu saja, hatiku menjadi hangat. Setiap kali
kamu membalas pesanku, otot-otot disekitar pipiku rasanya tertarik, membuatku
ingin selalu tersenyum.
Tapi hanya
sekedar itulah aku sanggup memilikimu. Tanganku tidak pernah sanggup meraihmu. Mungkin
aku hanyalah ‘adikmu’, apapun itu. Atau mungkin kamu hanya menganggapku sebagai
penggemarmu. Biarlah, aku rela. Memang aku selalu mengagumimu. Mengagumi sosok
yang tidak mungkin bisa kurengkuh. Mengagumi sosok yang tidak akan pernah
berada dalam jarak pandangku. Karena kamu begitu jauh. Bahkan memandang
punggungmu saja aku tidak diperbolehkan. Mengapa jarak itu menjadi pemegang
kendali?
untukmu, Abang.
Dari aku, sosok penggemarmu
yang selalu kau panggil dengan sebutan 'eneng' :')

Tidak ada komentar:
Posting Komentar