“Miracle does exist.”
Ya, aku setuju dengan adanya keajaiban. Tuhan pasti punya
rencana-Nya sendiri. Setiap permohonan yang kita ucapkan, setiap doa yang kita
panjatkan, setiap harapan yang timbul dihati kita, pasti akan terwujud. Mungkin
bukan hari ini, bukan besok atau mungkin bukan lusa. Tapi, suatu hari,
keajaiban itu pasti terjadi.
Rabu, 31 Oktober 2012. Akan kusimpan kenangan hari ini
dengan baik didalam kotak harta karunku. Agar suatu hari nanti aku bisa
membukanya, dan melihat kembali apa yang terjadi hari ini. Akan kusimpan
kenangan hari ini didalam kotak pandoraku. Ya, hari ini begitu berharga. Andai
saja otak manusia mampu menyimpan setiap momennya seperti film, aku pasti sudah
melakukannya. Kenangan ini, kotak pandoraku.
Hujan turun petang hari tadi. Dan aku justru bersyukur pada hujan. Aku mencintai hujan sebesar aku mencintai dirinya. Hujan yang hanya rintik, maupun yang deras. Seperti itulah cerminan perasaanku pada dirinya. Kadang mengalir perlahan, namun kadang mengalir begitu cepat sehingga rasa rindu pun tidak terbendung. Dinginnya pukul setengah 7 malam ini menusuk kulitku, tapi hatiku diliputi kehangatan. Gelapnya malam dari FMIPA menuju Balai Sidang pun tidak aku hiraukan. Yang terngiang dikepalaku hanya satu: “Aku akan bertemu dengannya hari ini!”
18.38. Waktu dimana aku mendengar suaranya lagi setelah
sekian bulan. Dengan dilatarbelakangi langit malam dan hembusan angin, aku bisa
menatap matanya. Ah, aku sangat merindukan manusia ini…. Sosoknya hari ini
terpatri jelas diingatanku. “Berkaus abu-abu, dengan sandal hotel warna putih-coklat,
berkacamata. Bermotor warna putih, helm merah dengan rambut semi-gondrongnya. Dan
sepuntung rokok ditangannya.” Ya, dia orangnya.
Sebut saja aku pemimpi. Aku habiskan waktuku untuk
memimpikan dirinya. Memimpikan hubungan lebih yang mungkin akan terjadi,
memimpikan waktu dimana aku bisa menatap matanya. Tapi, aku tidak berharap
terlalu tinggi. Mengetahui ia ada saja sudah cukup bagiku. Dan nyatanya, hari ini
Tuhan berkata lain. Aku bisa..
Rabu, 31 Oktober 2012
FMIPA dan Balai Sidang

Tidak ada komentar:
Posting Komentar