Setiap orang selalu menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya. Tidak sedikit mereka yang merekam perjalanan hidupnya, dalam bentuk apapun. Entah itu foto, video, ataupun sekedar tulisan. Dengan harapan suatu hari, di saat kelak mereka beranjak tua, di saat mereka tidak lagi mampu mengingat, mereka bisa mem-flashback semua kenangan itu lagi.
Lantas apakah dasar dari hidup yang bahagia itu? Apakah semua itu diukur dengan senyuman? Sedangkan di lain sisi, banyak orang yang berbohong mengatakan mereka bahagia dengan senyum tersungging, padahal sebenarnya mereka tidak.
Apakah bahagia itu diukur dari air mata yang mengalir? Bahwa semakin sedikit air mata yang dikeluarkan, berarti orang tersebut bahagia? Sedangkan banyak orang yang semakin lihai menyembunyikan tangis kesedihannya.
Menangis diam-diam, menyimpan tangis kesedihan di dalam hati agar hanya ia yang tahu. Mengganti air mata itu dengan senyuman dan berkata 'Aku baik-baik saja".
Hidup yang bahagia adalah pernyataan yang retoris. Klise.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar