sailingsunbreak

sailingsunbreak

Minggu, 15 Desember 2013

Seorang Rindu

Kamu tahu apa yang paling kurindukan dari seorang kamu?
Caramu tersenyum, suara khasmu saat berbicara, caramu menghisap rokok, caramu menikmati sepiring nasi dan saat berbagi tawa bersamamu.
Kita pernah melalui itu bersama, kan?
Sampai saat inipun kenangan itu terus menetap di seluruh sel-sel otakku.
Aroma rokokmu dan wangi pakaianmu mengendap di ujung hidungku.

Aku merindukan waktu-waktu yang kamu habiskan untuk membuatku tertawa.
Aku merindukan hari-hari yang kuhabiskan untuk memberikan semangat kepada kamu, si anak sulung yang selalu ingin dimanja.

Ini bukan rindu yang menggebu-gebu tetapi kemudian menghilang.
Ini rindu yang mendaki. Naik perlahan, bahkan aku tidak mengerti cara untuk berhenti agar rindu ini tidak terus memuncak.

"Kita sama-sama terus ya? Sampai kakek nenek kita berdua terus." Kalimat ini terus kuingat. Dan aku masih mengandaikan kesempatan kedua itu datang.

Mengucapkan rindu ini padamu pun percuma. Bukan hanya cinta yang bertepuk sebelah tangan. Tetapi rindu padamu ini pun juga bertepuk sebelah tangan, bukan?

Aku merindukanmu.

Usai pembicaraan
via telepon.
15.12.13
dimulai 20.48

Rabu, 04 Desember 2013

Boyz II Men - On Bended Knee

Darlin', I can't explain
Where did we lose our way?
It's drivin' me insane
And I know I just need one more chance
To prove my love to you
And if you come back to me, I'll guarantee
That I'll never let you go

Can we go back to the days our love was strong?
Can you tell me how a perfect love goes wrong?
Can somebody tell me how to get things back the way they used to be?
Oh God, give me the reason
I'm down on bended knee..
I'll never walk again until you come back to me
I'm down on bended knees

So many nights, I dream of you
Holding my pillow tight, I know
That I don't need to be alone
When I open up my eyes, to face reality
Every moment without you, it seems like eternity
I'm begging you, begging you please come back to me

*
Baby, I'm sorry
Please forgive me for all the wrong I have done
Please come back home
I know you put all of ur trust in me
I'm sorry I let you down, please forgive me

I'm gonna swallow my pride, say I'm sorry
Stop pointing fingers the blame is on me
I want a new life, and I want it with you
If you feel the same, don't ever let it go
You gotta believe in the spirit of love
It will heal all things, we won't hurt anymore
No I don't believe our love's terminal
I'm down on my knees begging you please

Can we go back to the days our love was strong?
Can you tell me how a perfect love was strong?
Can somebody tell me how to get things back the way they used to be?

Cry hardly when listening to this song,
On Bended Knee by Boyz II Men..
I wish I could turn back time..
I wish I could fix it..
With love,
Me, the one who's trying to be strong..

Rabu, 13 November 2013

I (Miss) You

"Annoying: I miss you. I miss you. I miss you. I miss you. I will repeat this sentence every 30 seconds until you come back to me." -@aMlazing


"Saya merindukan kamu."

"Ya.."

Singkat dan dingin. Cangkir ice cappucino yang saya minum pun kalah dengan dinginnya kamu. Lantas kuletakkan minuman setengah habisku itu. Kuletakkan handphoneku dan bergegas berbaring.

Beberapa pekan ini saya habiskan malam-malam saya dengan merindukanmu. Saya habiskan waktu-waktu kesendirian saya untuk sejenak memikirkan kenangan kita agar rindu ini sedikit memudar. Saya baca ulang pesan-pesan singkat kita saat kedinginan ini belum menghampiri. Setiap datang waktu beribadah, saya selalu panjatkan doa agar kerinduan ini terobati. Tidak, saya tidak sakit. Saya hanya merindukanmu, melebihi kapasitas yang bisa saya tampung.

Malam ini, saya sampai pada halaman terakhir dari buku harian saya. Kali ini saya tidak bisa menahan untuk tidak menangis. Ini bukan air mata sedih. Ini adalah air mata rindu. Saya rindu kehadiranmu, saya merindukan keberadaan saya di dekatmu. Dan saya merindukan gelak tawa yang kita lalui bersama.

Sejenak saya menutup mata. Menghitung 1 sampai 10. Dan bayangan ini yang terlihat di pelupuk mata saya. Sepiring nasi hangat dengan lauk telur dadar, sosis, ayam goreng sisa kemarin, saus dan mayonaise. Tidak lupa kerupuk dan segelas air dingin. Ingatan saya akan momen itu begitu jelas. Saat itu saya juga tidak mengerti mengapa makanan sesederhana itu dapat membuat saya sebahagia itu. Tetapi kini saya mengerti, bukan makanannya yang membuat saya bahagia, namun dengan siapa saya menyantapnya.

Rindu untukmu tidak akan pernah habis. Karena rindu ini bukan rindu yang bisa terhapuskan hanya dengan membaca pesan. Saya masih dan akan terus membutuhkan kehadiranmu.

Terima kasih untuk bulan-bulan yang kamu habiskan untuk membuat saya bahagia. Sekarang adalah giliran saya untuk melakukan hal yang sama.

Dari Saya untuk Kamu

Senin, 11 November 2013

The Saddest Song

Malam ini frekuensi radio seakan meledekku. Aku sengaja mengisi sunyiku dengan suara radio, tapi ternyata radio malam ini memutarkan lagu Avril Lavigne - When You're Gone dan Emilia - Big Big World secara berurutan. Mana bisa aku menahan untuk tidak menangis.

Saya tidak pernah sanggup berhadapan dengan langkah kaki yang beranjak pergi.
Apalagi kecup kening untuk terakhir kalinya.
Ah, saya juga tidak tahan dengan perpisahan yang tidak terucap. Pergi tanpa kata.
Saya bodoh dalam hal merelakan dan mengikhlaskan seseorang.
Saya sangat tidak mampu dalam menghapus kenangan.

"Do you see how much I need you right now."
I need you. And I always will. Saya bahkan tidak pernah berfikir untuk melewati hari saya tanpa merindukanmu sedikitpun.

"When you're gone. The pieces of my heart are missing you."
No, I'm sure it's not just 'the pieces' but my whole heart are going to miss you, everytime.

"And the clothes you left, they lie on my floor. And they smell just like you, I love the things that you do."
Saya selalu bilang padamu, bahwa saya sangat menyukai wangi pakaianmu. Dan yang selalu saya ingat setiap saya duduk di dekatmu, saya selalu menyempatkan diri untuk menghirup wangimu. Dan wangimu itu sangat kuat tersimpan di sel-sel indera penciuman saya. Wangi yang paling saya suka adalah wangimu.

"I'm a big girl in a big world, it's not a big thing if you leave me."
No! IT'S A BIG THING. Mana kuat saya kalau harus ditinggal olehmu.

"Outside it's no raining, and tears are falling from my eyes. Why did it have to happen? Why did it all have to end?"
Saya harap saya tidak merasakan seperti yang ada di lirik ini. Semoga..

"I have your arms around me, warm like fire. But when I open my eyes, you're gone."
Saya selalu suka keadaan saat saya berada di pelukanmu. Hangat, damai dan menyenangkan. Kalau saja waktu dapat berhenti, saya akan memilih detik saat saya di pelukmu untuk saya simpan. Kalau saja momen dapat dikoleksi, tentu hangatnya pelukmu akan kujadikan relief. Dan tentu saja, saya harap juga saya tidak merasakan seperti kalimat terakhir dari lirik ini. Saya tidak akan sanggup kalau suatu hari harus menerima kenyataan bahwa kamu meninggalkan saya.

Saya menyukai semua tentang kamu. Mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Mulai dari sifat terjelekmu hingga sifat terbaikmu yang sangat banyak. Saya menyukai gerak gerikmu saat menghisap rokok. Saya menyukai aroma pakaian dan rambutmu. Saya menyukai tubuh semi bungkukmu. Dan juga caramu tertawa, caramu mengejekku, dan caramu memeluk dan mengasihiku. Tidak ada satupun tentang kamu yang tidak aku sukai.

Dari semua momen berharga yang saya lalui bersama kamu, bagaimana saya bisa tetap kuat jika kita harus berpisah?

Semoga waktu perpisahan itu
tidak pernah datang di antara kita

Minggu, 10 November 2013

Doh..

Hari ini gue temanya adalah berkubang dengan kumpulan tugas. Tugas resume, Kebudayaan, pak Shin dan tugas dari pak Kim. Emang tugas tuh jahat banget, masa nyerangnya barengan huft... Eh salah fokus. Jadi ketika gue lagi suntuk ngerjain tugas, gue iseng buka facebook. Terus di home gue liat temen (sahabat) SMA gue masih pake profile picture sama cewek yang dia pacarin dari kelas 2 SMA. Weawe Waw.

Sahabat cowok gue ini dulu jadian sama cewek (yang notabene temen gue juga). Dan kalo ada apa-apa pasti si sohib gue ini curhat mulu sama gue. Ah tapi berhubung doi lelaki tangguh, doi jarang curhat (malah gue mulu yang curhat huft).. Suatu hari pas masih SMA, si sahabat gue ini (sebut saja A), curhat sama gue dengan muka super bete di kantin. Nih percakapan waktu itu yang masih gue inget dikit:

Gue: Ngapa lu A?
A: Biasa cewek gue. Ngeselin banget.
Gue: Doi maling?
A: Iya maling jemuran.....
(OKE SALAH FOKUS)

A: Biasa cewek gue ngeselin banget. Masa dia sekarang jadi cemburuan banget, Cong.
(IYAH waktu SMA emang GUE dipanggil ACONG)
Gue: Cemburuan gimana? Ngeselin gimana?
A: Dia tuh cemburu sama temen cewek gue. Setelah cemburu gitu, dia ngambek sama gue. Gua jadi ngerasa dikekang Cong. Pengen putus aja gua!
Gue: Oh.... Lu ngerasa dikekang? Emang dia ngambeknya gimana? Maki-maki lo? Ngatain lo?
A: Ya.. Enggak sih..
Gue: Terus emang dia nyamperin cewek yang dia cemburuin dan ngelabrak maki-maki tu cewek?
A: Engga juga
Gue: Oh... Terus pas dia lagi gak ngambek, dia gimana?
A: Lucu banget. Perhatian banget sama gua, terus bikin gua ketawa mulu..... (jawab pelan)
Gue: Oh... Oiya pas dia ujan-ujanan basah kuyup di motor sama lu gara-gara lu lupa bawa jas ujan, emang dia marah gak?
A: Engga. Dia tetep ketawa. Malah dia khawatir sama gua.
Gue: Terus pas lu abis jalan dan motor lu mogok, dia ninggalin lu dan pulang duluan gak?
A: Engga. Dia nemenin gua sampe motor gua beres
Gue: Terus emang selama pacaran, dia pernah nyuruh-nyuruh dan merintah lu seenak dia?
A: Engga....
Gue: Terus kalo lu lagi nonton bola nobar sama temen-temen lu, dia marah?
A: Engga...
Gue: Terus kalo lu bales sms lama gara-gara lagi nonton bola, dia marah?
A: Gak pernah...
Gue: Terus emangnya tiap hari dia selalu minta dianter jemput sama lu ke sekolah gak?
A: Engga...
Gue: Terus kalo lu lagi sibuk dan gak bisa nemenin dia jalan, dia marah gak?
A: Engga...
Gue: Gua tau lu pacaran bukan tipe yang pergi malem mingguan. Terus dia pernah protes sama lu tentang itu?
A: Gak pernah sama sekali...
Gue: Gua juga tau lu bukan tipe yang suka nongkrong di mall. Di saat temen-temen dia banyak yang pacarannya ke Mall buat nonton dan nongkrong Kafe, emang dia pernah nuntut lu buat begitu?
A: Engga.....
Gue: Jadi, dari semua sisi positif yang dia punya, lu cuma ngeliat sisi dia cemburuan doang? Temen gua kenapa bego banget.
A: *diem*
Gue: Lu jadi mau putusin dia karena masalah itu aja? Mau nyari dimana lu cewek kayak gitu?
A: Engga. Gua tau, gua khilaf Cong...

Kesimpulannya, ketika lo sedang lelah sama seseorang, emang semua yang lo liat dari orang itu pasti yang jelek-jeleknya aja. Lo lupa sisi bagusnya dari orang itu apa, karena mata lo udah ketutup oleh rasa lelah lo. Maka dari itu, kalo lo lagi capek sama seseorang, lo cukup diam sejenak dan mengingat apa aja yang pernah lo lalui bareng dia. Jangan hanya mengingat keburukan yang dia lakukan, tapi lo juga harus ingat kebaikan yang pernah dia lakukan ke elo dan saat dia bikin lo bahagia. Everybody deserves to get the second chance, sob..

BESOKANNYA GUE DITRAKTIR BAKSO SAMA BAKWAN MAKNYAK WUHUUU..
Emang cinta banget dah gue sama sohib gue yang satu ini. Sohib mana lagi yang rela malem-malem nemenin sohibnya ngegalau di BSD. Cuma doiiiii yang mau ngegalau bareng gue sambil muterin BSD hahaha.

Bukan post menyindir..
Si penulis cuma lagi kangen sama kedua sahabatnya..
Sambil ngeplay Don't You Remember punya Adele.
Bye muah

Sabtu, 09 November 2013

Piring

A: coba kamu pecahkan piring ini.
B: *membanting piring*
A: sekarang kamu ucapkan 'maaf' pada piring itu
B: maaf....
A: Apakah piring itu utuh kembali?
B: .....

Ya. Suatu hubungan dapat dianalogikan dengan piring. Rapuh. Ketika sudah retak, ia tidak akan utuh kembali.

Aku mengerti akulah penyebab pecahnya piring itu. Keegoisanku, sifat kekanakanku, kecemburuanku, itu penyebab retaknya piring kita. Mungkin mulanya kamu bisa memahami sifatku itu. Tetapi mungkin kini kamu mulai lelah. Tak apa, aku mengerti.

Tidakkah kamu sadari, semua sifat burukku itu tidak akan tersulut kalau saja kamu tidak menghilang dan mengabaikanku seakan aku ini tidak eksis. Kamu memintaku untuk memahamimu, aku siap. Tetapi bisakah kamu memahamiku, bahwa aku tidak sanggup diabaikan olehmu. 2 minggu malam-malamnya kuhabiskan dengan bertanya-tanya apa kabarmu, sehatkah kamu, bagaimana kamu mengatasi tugas-tugasmu. Semua. Menghilang kemudian bersikap seolah tidak ada masalah.

Kemarin malam aku tidak menangis, karena sedihku terhalang rasa bahagia dari rasa rindu yang mereda setelah bertemu. Tetapi malam ini, aku kembali mengingat pertemuan kita kemarin. Perjalanan pulang yang kita tempuh, yang biasanya diisi dengan canda, kini hanya diisi dengan deru motor dan angin. Kamu tidak lagi di 'tempatmu'. Memikirkan itu saja sudah membuatku sedih.

Baik. Aku siap berubah. Aku siap memahamimu, dan menjadi sedikit lebih cuek. Mengemis perhatian? Tidak. Lalu apakah piring kita yang retak dapat utuh kembali? Sekeras apapun aku berusaha, tapi kalau kamu sudah tidak peduli dengan piring kita, aku bisa apa.

Rick Price di lagunya yang berjudul Heaven Knows berkata, "If you really love her, you'll set her free." Ganti saja her nya dengan him.

I Love you, as always. But I'll let you free. Aku tidak akan pernah pergi. Ingat saja, kalau kamu membutuhkanku, aku akan selalu 1 langkah di belakangmu. Menjaga dan mendukungmu...
Kalau kamu membutuhkan bahu untuk bersandar, aku akan selalu di sisimu. Mengasihimu....

Seperti kata Jason Mraz, I Won't Give Up (on us).

9 November 2013
Aku yang siap berubah

Selasa, 05 November 2013

Once

"Jangan pernah kamu jatuh cinta, kalau kamu tidak siap untuk melupakan dan menyembuhkan luka."

Kita sama-sama pernah berada di posisi itu. Jatuh lalu terluka. Terluka kemudian mencoba menyembuhkan luka itu. Kebersamaan kita yang membuat luka masa lalu itu perlahan memudar.

Karena itulah kita belajar dari pengalaman. Kita pernah tersakiti. Dari sakit itulah kita mengerti seperti apa rasanya tertidur dengan air mata, kemudian terbangun dengan kenangan. Dari tiap luka masa lalu yang kita alami, menjadikan kita semakin menghargai apa yang kita punya sekarang.

Kita pernah dilukai oleh dia yang kita sayang setulus hati. Dari luka tersebut, kita belajar untuk tidak melukai dia yang kita cintai. Karena kita mengerti bagaimana sakitnya ketika ketulusan kita dilukai.

Kita pernah berjanji untuk tidak mengulang masa lalu itu, berjanji untuk tidak mendatangkan luka itu lagi. Setidaknya itulah yang selama ini yang menjadi dasar kepercayaanku padamu. Lantas sanggupkah kamu menjaga kesepakatan tersebut?

Malam 1 suro
yang diisi dengan
menunggumu
untuk mengingatku..

Jumat, 01 November 2013

Seven (Not) Dwarf

Apa sih ah judulnya gak jelas banget ahahahahahafakhaha -__-
Ya intinya sih mau cerita ajaaa... Kemarin (Alhamdulillah) udah 7 bulan ehehehe :''D
Jadi inget pas awal-awal kenalan (eh dikenalin deh hihi :3)

Inget banget pas awal-awal Uji bilang mau ngenalin sama temennya, gue lagi di Depok sama kakak gue (numpang kamar mandi nya FISIP) -__-. Terus Uji nanyain boleh ngasih nomer hp gue atau engga ke temennya. Gue sih iya aja, berhubung itu temennya Uji jadi gue percaya pasti anaknya sejenis sama Uji (anak baik, maksudnyaaa)... Terus malem-malem tetiba ada nomer asing yang sms.......
Terus sms-an deh. Malem itu. Besok malemnya.. Malem lusa juga. Terus malem-malem seterusnya haha uw uuw....

Inget banget pas awal dia ngasih tau gue kalo namanya itu "Refnoldy Bradanto Castello." -__- Gue mikir gila namanya berat banget ada Castello-nya, tapi kok keren amat. Waduh. Dan selama sebulan lebih, gue percaya kalo namanya beneran ada Castello-nya. Terus kan dia nge-add FB gue, pas gue liat di FB gak ada nama Castello-nya. Gue nanya ke dia. Kata dia, sengaja gak ditaro di FB. Dan gue PERCAYA! Astaga heran...... Abis itu dia kan cerita kalo dia itu bewokan, dan gue cerita kalo gue sering dipanggil tablo dari SMA (sial). Mulailah dia manggil gue 'tablo', dan gue manggil dia 'kumis'. Ihiiiy <3 Kemudian setelah beberapa bulan, dia baru ngaku kalo nama dia gak ada Castello-nya. IHHHH BAPUK!!!! -__-

Pertama ketemu
Cieee pertama kali ketemuannya di bangku taman depan Perpustakaan Utama UIN ciyeee >_< Janjian sama Uji padahaal hahaahaaaa.... Sama temennya juga 2 orang (setelah tau, namanya Zem sama siapa gitu lupa). Pas pertama ketemu, dia kan diem banget. Malah diledekin sama temen-temennya, katanya "wok jaim amat. Biasanya juga malu-maluin." (Masih inget lhooo ahahah)..

Pertama main bareng...
Janjian di Depok >_< ketemunya di depan gang kostan gue. Abis itu kita jalan. Tadinya mau ke UI kan tuh, eh pas lagi di jalan raya, tiba-tiba ujan deres banget! Mau gak mau kita neduh, di Margonda depan bank di samping Martabak Bangka gitu. Hujannya deres banget, jadi neduhnya lama bangeet. Ngobrol ngalor ngidul deh hihih sweet! Pas udah agak reda, kita jalan lagi. Eh tau-tau deres lagi ujannya -__- neduh lagi deh -__- Hujannya PHP amat :''( Akhirnya gak jadi ke UI, langsung balik ke Ciputat. Basah pula hahaha. Abis itu makan di Warteg di Pesanggrahan. Naah, itu wartegnya sekarang jadi langganan kita kalo abis ketemu! hihihi <3 Pesennya biasanya mi goreng sama kentang (yang diiris tipis banget itu loh -_-) hihihi <3

2 Bulan Purnama
Kemaren iseng lagi bengong, eh pas banget lagi liat bulan purnama. TIba-tiba keinget udah 2 bulan purnama yang kita lihat bareng haha. Pertama pas lagi di rumahnya dia. Itu pertama kalinya kesana. Lagi ngobrol-ngobrol di beranda depan kamarnya, eh pas liat ke langit ternyata lagi bulan purnama hihi :3 Kedua kalinya itu pas lagi di jalan mau ke rumah dia. Tapi bulan purnama yang kedua itu serem, warna merah -__- Pas bilang ke Ody, dia malah nakut-nakutin. Kata dia "Awas hayo ntar ada setan." NGASAL -__-
Semoga bisa lihat bulan purnama ke tiga, empat, lima, dan seterusnya bareng Ody O:) (Sarapan bareng juga, dooong. Yeaaaa :3 Tapi nuggetnya gosong hahaha)

Oiya! Waktu itu pernah pas mau ketemuan (hari sabtu gitu kayaknya), dia minta gue bawain makanan buat dia (MANJA! hahahhaa candaaa :*). Terus berhubung skill masak gue masih ala kadarnya (re: parah), ya gue bawain aja yang simpel. Nasi goreng, TaDa! Kan kita main di basecamp kelasnya dia gitu, ada temennya juga yang namanya Alip (pake p). Eeeeh pas dia makan, ternyata tu nasi goreng pedesnya ora kira-kira. Aku gagal :''' hhahhahaha Ody sampe megap-megap kepedesan, kesian :p Gara-gara itu, dia jadi sering ngeledekin "Aku mau nasi goreng yang, tapi gak mau yang pedes ahaha." Ewok bapuk -__- Pokoknya kalo lagi main di basecamp dia, udah dah dengerinnya Daylight-nya Maroon 5 (dari PES), sama Aku Memilih Setia-nya Fatin (si Alip nyanyi itu mulu). *elus-elus kuping*

Ody orangnya gak bawel dan gak romantis, gak pernah ngasih surprise, tapi adaaa aja kelakuannya yang bikin gue deg-degan. Ngeliat dia senyum, ketawa, apalagi makan, ih ngeselin banget, minta disayang banget! Ody mah kalo udah makan, mau gue ajak ngobrol pasti bakal dicuekin, ngeselin ahahaha *smooch*. Seterusnya begini ya, jangan berubah :D Pokoknya kita teriaknya "Tablo dan Kumis, bersatu!" ya wok, kayak di film-film superhero ahahahah *smooch*

Selamat 7 bulan, Kumis!
semoga kita bisa bareng terus ya kebo bapuk <3
Jangan Pergi dari aku, yaa..
Backsound: Oasis - Don't Go Away

Pergi? Jangan

"Entah apa yang lebih sunyi, dari ciuman yang mungkin 
tak pernah akan terjadi lagi." -@muhadkly


Apa? Menurutmu, sunyi itu apa?
Awalnya kupikir sunyi itu adalah saat dimana tidak ada lagi suara yang bergaung.
Sesimpel itu pemahamanku akan sunyi.
Tetapi setelah bertemu denganmu, aku menemukan arti lain dari sunyi.
Bagiku sunyi itu adalah saat tidak ada keberadaanmu di sisiku.
Saat kita bersisian, tetapi seolah kamu jauh sekali.
Saat kita saling berbicara, tetapi seolah aku bicara pada bayanganmu.
Sunyi paling maksimal adalah saat tidak lagi kurasakan pelukmu.
Menjadi peluk yang mendingin dan perlahan mengendur. Dan tidak akan pernah menjadi erat lagi.

Aku pernah merasakan kehilangan itu.
Bukan hanya kehilangan yang sakit sesaat kemudian menghilang.
Melainkan kehilangan yang menusuk, yang sebanyak apapun aku menangis tapi tetap tidak meredakan sedihnya.
Aku hanya tidak ingin kamu pergi.
Tidak, aku belum siap untuk harus kehilangan lagi. Apalagi harus kehilangan kamu.
Kalau tidak ada kamu, bewok siapa lagi yang bisa aku ndusel?
Kalau tidak ada kamu, siapa lagi yang akan mencelaku dengan 'buncit' dan 'tablo'?
Kalau tidak ada kamu, siapa lagi yang bisa aku peluk?
Kalau tidak ada kamu, aku bisa apa?
Memikirkan itu saja sudah membuatku sedih.
Tidak, aku tidak siap. Dan tidak akan pernah siap untuk kehilangan (kamu).

Jangan pergi, kamu..

Selasa, 29 Oktober 2013

The Other Me

Call me Nerd, or Geek, or anything, but I do believe that Parallel Universe does exist. And I do believe that I have my alter ego in each of that Universe.

Lo gak tau Parallel Universe itu apa? Googling lah, gunakan teknologi hahahahaha gotcha! *evil smirk* Jadi, beberapa tahun belakangan ini gue lagi kecanduan nonton Fringe. Dan film itu udah mencuci otak gue mengenai adanya Parallel Universe ini. Tanggung jawab kamuuuu Mr. J.J Abrams HUH!

Di film itu sedikit dijelaskan bahwa Parallel Universe terbentuk saat 1 individu membuat pilihan. Jadi misalnya gue sedang dihadapkan di antara pilihan A dan B. Kemudian gue memilih pilihan A. Nah ternyata di Universe gue yang lain, alter ego gue itu memilih pilihan B. Dan terbentuklah Parallel Universe itu. Jadi, apa yang terjadi di masing-masing Parallel Universe itu beda-beda. Pokoknya hidup kita itu adalah 1 garis lurus tapi ketika lo berada di antara pilihan, di depan lo akan ada cabang baru, dan pilihan yang lo pilih itu akan bikin cabang baru (bingung gak? Bingung? Sama...... lol). And somehow gue berharap bisa ketemu Alter Ego gue di Universe yang lain hahaha (I'm geek enough, rite? :p) eh itu jadi Doppelganger dong -__-

Sebenernya sih gue nulis post ini karena gue pernah dihadapkan dalam pilihan terbesar yang akan mengubah hidup gue 100%. Yaitu pilihan untuk tetap lanjut di Biologi atau pindah ke Sastra Korea. Diliat dari jurusan aja udah ketawan banget kalo hidup gue setelah lulus akan berubah 180 derajat tergantung dari apa yang gue pilih. Di universe yang asli, ternyata gue kan memilih untuk pindah. Tapi bisa aja alter ego gue memilih untuk stay di Biologi. Yea, who knows?

Jadi ya intinya setiap keputusan yang dipilih pasti akan punya hasil yang berbeda. Itulah kenapa ada yang bilang jangan ngambil keputusan terburu-buru. Karena kita gak tahu nanti endingnya kayak apa..

Kamar kos..
Ditulis oleh saya yang menyerah belajar
Kebudayaan Korea buat UTS tapi ga paham-paham..
Boleh lambaikan bendera putih? huft

Jumat, 18 Oktober 2013

Cliche

"The hardest part of life is when you have to say goodbye."

Ada pertemuan, pasti ada perpisahan.
Dan momen-momen selama sebelum perpisahan itulah yang paling ngangenin. Bahkan kadang sempet terlintas pikiran "I wish I could turn back time." Biar apa? Biar bisa ngerasain lagi momen-momen itu. Supaya rasa rindu itu tidak lagi meradang.

Ambil contoh simpelnya aja lah. Putus .
Siapa sih yang gak ngerasa sedih dan kehilangan setelah putus? Putus berarti lo harus 'say goodbye' ke semua momen yang pernah lo alamin bareng dia. Dan itulah bagian tersulitnya. Bukan cuma say goodbye ke orangnya yang sulit, melainkan say goodbye ke kenangannya juga.

Katanya "Practice makes perfect." Tapi gue, dan mungkin beberapa orang, yang beberapa kali pacaran dan ngalamin yang namanya putus itu kenapa gak bisa jadi pandai (mengikhlaskan). Bukannya beberapa kali 'latihan' putus, harusnya saat ngalamin putus lagi jadi udah gak sedih. Tapi kenapa tetep aja sedih itu ada?

Putus yang paling gak enak adalah ketika semua tempat dan semua hal yang lo lakuin, justru ngingetin saat lo sama dia. Hahaha. Bayangin aja, pas pacaran perginya ke tempat A, B, C, dst. Dan tempat-tempat itu adalah tempat yang sering lo datengin. Kemudian setelah putus, setiap lo ke tempat itu justru bikin lo inget kenangan lo sama dia di tempat itu. it sucks, man

Gue pernah tuh begitu. Waktu ngedate ke teraskota, nonton skyfall, makan di toko bakso langganan gue. eh gak berapa lama putus. setelah itu gue jadi gak pernah mau ke daerah bsd (teraskota itu di bsd, fyi), gak mau ke teraskota, gak mau makan di toko bakso itu dan bahkan gue muak tiap kali denger lagu Adele yang jadi soundtrack Skyfall. Idiot? Memang :D

Makanya, gue gak ngebayangin kalo suatu hari gue harus nerima kenyataan bahwa hubungan gue sama si Bewok ini finish. Pamulang, Ciputat, Depok, semua rute wajib gue juga sering gue lewatin berdua Bewok. Bahkan Wardi (Sinar Garut)warung bubur langganan gue juga udah gue datengin sama Bewok. Jadi semua tempat rutin gue isinya ya kenangan sama Bewok semua. Dan gue gak tau gimana nanti kalo suatu hari gue pisah sama dia. Gue gak mau, dan semoga enggak bakal :')

Rabu, 02 Oktober 2013

#BudayaJuara

Musim semester ganjil itu emang musimnya Ma-Ba banget deh. Banyak banget kegiatan yang ada. Mulai dari Olimbud, OIM UI de-el-el (sebenernya gue juga gak tau nama-nama kegiatannya, saking banyaknya hahahah). Tapi yang pasti dalam 1 rangkaian Olimbud itu, yang paling seru adalah PK atau Petang Kreasi (eh bener gak ya singkatannya itu -__- gue merasa gagal sebagai anak FIB pfft)

Lemme explain 'bout this PK things *suara genderang bertalu-talu*

Jadiii, PK ini adalah acara puncak yang diadakan di FIB dari tahun ke tahun. Acaranya sih sebenernya cuma penampilan drama dari para mahasiswa baru. Tapi dalam acara PK ini, setiap jurusan (FIB yang notabene ada 15 jurusan) bener-bener selalu mempertunjukkan penampilan terbaiknya.

Berhubung gue baru semester 3, jadi tahun lalu gue baru aja ngerasain yang namanya momen-momen menuju PK. Latihannya? Wah jangan ditanya deh. Sebulan menjelang hari H, latihan setiap hari sampe jam 9 malem. Kebayang gak tuh sewajib apa acara ini ckckck

Dan kebetulan tahun lalu, setelah jurusan gue tampil (berakhir dengan banyak anak FIB yang penasaran dengan tokoh Junho :p lol) gue menyempatkan diri nonton penampilan dari jurusan-jurusan lain. Untungnya jurusan gue tampil di awal-awal sih. Daaan setelah ke-15 jurusan ini tampil, ternyata udah jam setengah 1 malem. wtf abis...

Tapi overall, seru. Ceritanya bagus meskipun ada beberapa jurusan yang biasa aja (bahkan aneh). TAPIII, kostum dan propertinya bro! Niat abis! Gue gak ngerti lagi itu gimana deh....

Tahun ini anak-anak C-Ban pada pengen nonton PK (tahun lalu cuma ber5 pfft banget). Siap-siap cemilan dan minuman yang banyak! woohoo!!

anyway, selain PK ada juga acara yang diadakan oleh ke-15 jurusan ini. Dan di setiap acara pasti ada bazaar, dan di setiap bazaar pasti menguras dompet. Oh Tuhan :''')

kalo kata Rendi, gue anak sastra dan gue bangga! (Y)

Selasa, 01 Oktober 2013

Thingy Things

"Kanon adalah suatu irama musik yang saling berkejaran."

In the middle of those fuckin' tasks, instead of doing those tasks, why I keep on doing this "blog things." Honestly I have the scumbag brain hahahaaha piss me off.

Tonight I'm thinking about the correlation between Canon and a Relationship.

I've just read my friend's blog (http://sfrkh.blogspot.com/2013/09/dont-stop-chasing.html#more). On her blog, she said, "I think that one of the biggest reason why relationship doesn't work out in the long run is because at the one point, one side--or maybe both--stops chasing." Got the idea? Lemme explain it in Bahasa, because I think my English is not good enough hm :p

Menjalani hubungan itu harus kayak Kanon...
'
Dalam sebuah hubungan, diperlukan keahlian "saling mengejar." Bukan saling mengejar lalu lari-larian, maksud gue. Tapi mengejar dalam artian memberi dan mendapatkan perhatian yang seimbang. Contoh simpelnya adalah dalam sehari, pastikan salah satu dari pasangan itu ada yang memberi kabar. Bukan hanya satu pihak saja yang tiap harinya memberi kabar lebih dulu, lalu menunggu lama untuk mendapat kabar dari pihak lawannya. Lama-lama dia bisa lelah hanya menjadi "penunggu kabar". Memangnya dia pacaran sama loper koran? eh.....

Kalau salah satu sudah tidak lagi memiliki keinginan untuk mengejar, lantas untuk apa hubungan itu dipertahankan. No offense, by the way. Karena udah sejak lama gue mikirin hal kayak gini, dan tepat banget temen gue ini mem-posting masalah ini di blognya. Two thumbs up fer ya :D

Pikirkan baik-baik, sebelum kamu kehilangan pasanganmu
hanya karena tidak ber-Kanon

Senin, 30 September 2013

30S

Menurut sejarah, tanggal 30 September itu pasti ingetnya peristiwa G30S/PKI.
Tapi ya emang ada sesuatu sih hari ini..

"Janji itu dibuat untuk ditepati. Bukan untuk dilupakan."

Ketika kamu menjanjikan sesuatu, usahakan untuk menepatinya. Kita bukan lagi anak kecil yang berjanji tapi kemudian dilupakan.

Aku masih inget banget janji kamu di tanggal 20 September  kemarin, di bangku bundar taman Fisip, sore hari. Jelas-jelas disitu kamu bilang dan kamu janji, "aku pulangnya dari situ gak malem-malem, abis maghrib pulang ya." Secara garis besar, kamu berjanji seperti itu. Lupa?

Kalau kamu engga niat untuk berjanji, jangan pernah janji sama sekali. Malam ini, aku nungguin kabar kamu. Kamu biasanya jam 8 udah sms aku, malam ini aku tungguin sampai jam 8 lewatpun tetep gak ada kabar dari kamu. Dan kabar yang aku dapet justru enggak ngenakin. Kamu lupa janji kamu sendiri.

Ternyata ini maksud kata-kata kamu lusa kemarin, 27 September. Kamu bilang udah seminggu enggak ke tempat itu. Jadi ini tujuan kamu? Silahkan, aku gak akan lagi ngelarang. Aku bebasin kamu. Itu kan yang kamu mau?

Tidak apa. Toh memang sejak awal aku sudah bilang, aku ini 'orang luar'. Seperti postingan aku di blog ini, entah beberapa minggu yang lalu.

Ya, aku memang orang luar kan? Aku bahkan tidak memiliki hak untuk megusik hubungan kalian. Tidak perlu memedulikan perasaanku, jalani saja kedekatan kalian seperti saat sebelum aku masuk di antara kalian. Tidak apa, karena aku menyayangi kalian berdua.

Kata seorang penyiar, "setiap orang selalu mencari kenyamanan." Aku nyaman sama kamu, tapi mungkin aku gak bisa bikin kamu nyaman sama aku.
Malam :)

30 September 2013
Terima kasih Narendra Pawaka
dan program TLC Mustang 88 FM,
yang nemenin bikin post ini.

Kamis, 26 September 2013

H6MV


"Kamu kebo bewokan." - "Kamu badak buncit tablo." ---> I Love you so much

Halo, Selamat tanggal 26, sayang :)
Thanks for being with me in the last 6 months. Thanks for coming into my life.

Eniwei, ini pertama kalinya gue bisa tahan sama 1 cowo di jangka waktu 6 bulan. Sebelumnya sih udah sampe 4 bulan aja udah syukur haha. Berarti kamu bikin aku nyaman sama kamu, bewoook <3
Kamu diem aja, udah bikin aku pengen senyum terus. Apalagi kalo kamu ketawa, wah rasanya aku pengen ikutan ketawa bareng kamu. I love the way you laugh, but I love more when I'm the reason for your laugh.

Kamu yang enggak pernah bisa marah. Meskipun aku ngambek, ngerajuk terus, kamu selalu bisa bikin aku tenang lagi. Baru kamu yang bisa sabar dan nenangin aku setiap aku ngambek. Jangan pernah bosen diambekin sama aku ya sayang :D

Tetep jadi kumis kesayangan aku ya, kumis yang baik hati dan gak pernah bisa marah, kumis yang kalo ketawa bikin orang lain pengen ikut ketawa juga haha. Jangan pernah berubah ya sayang. Kamu tetap jadi Kumis yang seperti sekarang yaa. Tapi kalo mau berubah jadi Ultraman juga gapapa deh :p

Meskipun kamu bewokan, item, buluk, gersang gara-gara kepanasan mulu, aku tetep sayang kamu kok hahahaha.
Kita sama-sama terus ya. Ketawa bareng-bareng, makan berdua, upil-upilan berdua, aku kentutin kamu terus, pokoknya aku maunya sampai tua kita berdua ya :D

Di saat kamu bingung harus percaya sama siapa, kamu inget terus ya ada Allah sama aku yang selalu di samping kamu :) Aku  engga akan ninggalin kamu. Aku akan selalu ada setiap kamu butuh bantuan aku.

Kamu ingat terus mimpi kita ya. Punya rumah sederhana, dengan taman yang luas. Terus nanti kita tanam macem-macem bunga dan sayuran (kata kamu, biar kita ga usah belanja jadi hemat :p). Terus kamu pelihara kucing (tapi aku gak suka kucing -__-). Dan nanti setiap malam kita nonton TV berdua. Sesimpel itu mimpi kita :)

I<3U

Senin, 09 September 2013

#HuFtBan9eD

Gue bukan orang yang pandai bercerita. Gue bukan orang yang pinter mengungkapkan isi hati gue dengan gamblang. Gue bukan orang yang gampang cerita sama orang.

Itulah sebabnya kenapa salah paham seakan-akan jadi temen akrab gue. Maksud hati gue pengen A, tapi karena ketidakmampuan gue untuk mengungkapkan eh ujung-ujungnya malah jadi B. Dan lalu salah paham. Kemudian slek. Kemudian dibenci. Kemudian ilang temen. Terus begitu, kayak roda. Seakan-akan "causing problem" is being my middle name.

But seriously, gue bukan tipe orang yang bisa berlama-lama marah sama orang. Kalau perkataan gue terkesan ketus, padahal di dalam kepala mah lagi mikirin makanan. Gue marah sama orang, tapi 5 menit kemudian juga gue udah lupa. Temen-temen gue dari SMP sampe SMA pun mengakui hal itu. Bahkan sampe kuliah pun gue cuma dikenal sebagai orang yang galau terus. 난 바보야 huft. Plis banget kenapa kata galau itu harus tercipta di bahasa Indonesia....

난 널 사랑하지만 널 모르는데. 진짜.

I really love all people around me. Eventhough sometimes I don't know how to show it. Tapi bukankah rasa sayang yang sesungguhnya itu tidak wajar jika hanya untuk diumbar?

Burn Me Alive

Sabtu malam kemarin benar-benar malam terburukku. Tangisan yang terasa menghimpit dadaku dan memperlambat detak jantungku itu tak kunjung berhenti. Ribuan menit kuhabiskan untuk menangis.

Jika kejujuran adalah hal yang terbaik untuk dilakukan, lantas mengapa sekarang aku justru merasa bersalah. Rasa bersalah yang menggerogoti tubir hati dan tak kunjung mereda. Sungguh bukan maksudku untuk menjauhkan dia dengan kamu, sahabatku. Apa kata-kataku tak jelas? Apa keluhanku tak kusampaikan dengan baik? Apa aku telah menyakitimu? Semua pertanyaan itu berseliweran di kepalaku.

Lantas mengapa kini justru aku yang disalahkan? Seakan semua itu terjadi karena kesalahanku. Tak pernah terlintas satu pikiran pun untuk membencimu, sahabatku. Tidakkah kamu ingat hari pertama kita berkenalan? Aku mengingatnya dengan jelas. Tidakkah kamu ingat hari itu kita tertawa bersama? Disaat seperti ini, aku merindukan saat itu.

Aku mengerti bahwa setelah kejadian ini, hubungan aku dengan kamu, dan kamu dengan dia, tidak akan pernah sama lagi. Ya! Memang aku penyebab kehancuran ini. Lantas apakah kamu pikir akupun tidak menyesalinya? Berulang kali aku menangisi kesalahanku, ratusan kali aku mengutuk kebodohanku, ribuan kali aku berharap dapat mengulang waktu. Tidakkah kamu pikir aku menyesal? Namun percuma aku mengatakan itu padamu. Aku tahu kamu kini sangat membenciku. Jika saja aku bukan pacar sahabatmu, kamu pasti ingin memaki diriku. Aku mengerti mulai kini tatapan matamu padaku tak akan pernah sama lagi. Aku mengerti tawa kita tidak akan sama lagi. Bahkan akupun yakin, mulai kini teman-temanmu pun akan membenciku. Tidakkah kamu pikir akupun kecewa pada diriku sendiri?
Hina saja orang tak berguna ini, yang tiba-tiba datang lalu merusak semuanya.

Aku hanya meminta satu hal padamu, jangan berubah. Tetaplah jadi kamu yang riang, dan selalu tertawa. Tak apa, aku kini mengerti persahabatan kalian. Kamu dan dia tetaplah jadi sahabat  seperti sebelum aku bercerita hal itu padamu. Aku mohon. Karena tak pernah sampai hati aku memutus sebuah persahabatan. Jika kamu tetap memutuskan untuk menjarak, bukankah itu sama saja kamu menyalahkanku?

Kalau saja waktu dapat diputar kembali, aku tidak akan mengutarakan kegelisahanku padamu, sahabatku.

9 September 2013
Tidak akan pernah kulupakan isak tangis di malam 7 September itu.
Disaat kejujuran begitu sulit diungkapkan.
Dan disaat kejujuran itu justru menghancurkan segalanya.

Senin, 26 Agustus 2013

Get It Right

"What have I done, I wish I could run away from this ship going under. Just trying to help, hurt everyone else. Now I feel the weight of the world is on my shoulder."


Lima bulan sudah aku lewati bersama dengan dia. Dan dalam jangka waktu bertambahnya 5 bulan itu, semakin sering rasa cemas itu datang. Ah, memang picik sekali aku ini. Apalagi yang aku curigai adalah sahabatku sendiri! Sungguh picik sekali pikiranku ini, aku akui itu. Memang dia dan kamu, sahabatku, sudah dekat sekali. Bahkan saat melihat kedekatan kalian, aku teringat persahabatanku dengan Adit di kala SMA. Tapi semakin kuperhatikan, ada yang berbeda dari kedekatan kalian itu. Persahabatan antara pria dan wanita memang kadang terkesan munafik. Entahlah mengapa aku bisa berkata seperti itu. Mungkin karena aku melihat sebersit kemunafikan yang ada di hadapanku.

Tidak, aku bukannya iri pada kedekatan kalian. Toh aku pun pernah berada dalam posisi yang sama. Tetapi yang membuatku hancur perlahan adalah saat aku melihat kalian bertatapan dan menyebut nama panggilan khusus itu sambil tertawa. Sebelumnya aku selalu mencoba menepis rasa takutku, tapi saat aku berdiri di hadapan kalian, aku sadar bahwa ada yang lain di situ. Seketika rasa ragu menyerang sudut hatiku.

Karena tatapan mata itu tidak pernah menipu, dan aku sudah melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Saat kalian saling menatap, tatapan mata itu seolah memberitahuku diam-diam. Bahwa suatu hari nanti entah besok, lusa, bulan depan, atau bahkan tahun depan, apa yang aku takutkan pasti akan terjadi. Sekeras apapun aku mencegah, perasaan tiap insan Tuhan tidak ada yang akan tahu.

Aku menyayanginya, tapi aku juga menyayangimu, sahabatku. Aku tidak pernah tahu siapa yang lebih diharapkannya, aku atau kamu. Aku mengerti dia pun menyayangimu sebagai sahabatnya. Tapi apakah rasa sayang itu akan berhenti disitu, atau justru berkembang seiring berjalannya waktu? Perasaan manusia bagaikan bom waktu. Yang berubah sesuai dengan berjalannya waktu. Jika memang sekarang kalian tidak memiliki rasa itu, tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya rasa itu akan datang, bukan?

'Tidak apa,' batinku. Kalau memang dia lebih mengharapkan kamu daripada aku untuk di sisinya, silahkan. Toh memang sejak awal aku hanyalah orang luar. Kehadiranku justru menjadi penghalang. Karena mungkin jika aku tidak pernah muncul di antara kalian, saat ini kalian sudah bahagia, berdua. Bukankah begitu? Sahabatmu dengan sahabatmu, dan kamu dengan dia. Ya, bukankah sudah sejak lama kalian menjalin persahabatan berempat? Dan aku justru muncul sebagai orang kelima, yang mengusik hubungan itu. Jika dalam 4 itu bisa menjadi 2 pasang, lalu untuk apa orang kelima ini muncul? Sungguh tidak berguna aku ini.

'Tidak apa,' batinku. Mungkin memang itu yang sudah seharusnya. Mungkin aku hanyalah selingan, agar kalian menyadari perasaan kalian yang sebenarnya. Berbahagialah, jikapun itu tanpa aku. Berbahagialah, karena kata sahabat jadi cinta itu tidak klise. Berbahagialah, meskipun aku tahu air mataku tidak akan pernah mengering.

Aku yang terpaku menahan tangis di hadapan kalian,
24 Agustus 2013

Jumat, 12 Juli 2013

Oasis

Kali ini gue akan membahas tentang grup band britpop yang eksis di tahun 1990-an. Grup ini dibentuk oleh Liam Gallagher (vokal), Paul Arthurs (gitar), Paul McGuigan (bass), dan Tony McCarroll (drum dan perkusi). Dan kemudian bergabunglah kakak Liam yang bernama Noel. Noel-lah yang memberi nyawa pada setiap lirik dan lagu yang ia tulis. 

Ini adalah beberapa list album yang dikeluarkan oleh Oasis:
1994 - Definitely Maybe
1995 - (What's the Story) Morning Glory
1997 - Be Here Now
1998 - The Masterplan
2000 - Standing on the Shoulder of Giants
2002 - Heathen Chemistry
2005 - Don't Believe the Truth
2008 - Dig Out Your Soul

Namun memang perjalanan sebuah grup band tidak pernah mulus. Muncul beberapa masalah di setiap karir mereka, dan yang paling parah adalah perseteruan antara Gallagher Bersaudara yang akhirnya mengakibatkan Noel keluar dan kemudian Oasis bubar pada tahun 2010. Perseteruan ini terjadi karena Noel yang berkelahi dengan Liam dan kemudian Liam merusak salah satu gitar milik Noel. Setelah Liam menyatakan Oasis bubar, ia membentuk grup Beady Eye dengan formasi grup Oasis (minus Noel). Sedangkan Noel mulai bersolo karir.

Tetapi, Beady Eye minus Noel seperti kehilangan jiwanya. Lirik-lirik yang mereka tulis tidak akan pernah sama seperti lirik yang ditulis oleh Noel. Karena Noel adalah nyawa dari semua lirik Oasis, he's the real lyricist, lyric-maker. Sedangkan Noel tanpa Oasis seperti lirik tanpa musik. Ah, betapa kalian saling melengkapi. It looks like they all are soulmate. But Hey, kabarnya Liam mengisyaratkan bahwa ia juga ingin reuni dengan Oasis. Liat aja ucapan dia ke media belum lama ini. 

"Ada beberapa urusan yang belum diselesaikan. Orang-orang ingin Oasis bersama lagi. Kalau ada yang mau memberi uang sangat banyak, mungkin aku mau," ujar Liam kepada NME, masih dengan gaya seenaknya sendiri.
"Aku ragu Oasis akan membuat album lagi, tetapi ada kemungkinan bersama di perayaan 20 tahun Oasis. Aku akan melakukannya. Tetapi aku pasti kembali ke Beady Eye, dan Noel juga harus balik ke urusannya," tukas Liam.
Perayaan 20 tahun Oasis akan terjadi di tahun 2014. Will it be? Ah. I hope so *sigh* We miss you, guys..
Anyway, selain Oasis, gue juga kecanduan musik 90-an kayak Weezer dan Incubus juga. Call me old-school, tapi musik 90-an itu awal dari musik-musik yang ada sekarang ini kan. Cheers fer y'all :D Keep dig it out!

References:
1. http://bagoesspurs.blogspot.com/2012/11/fakta-dan-cerita-dibalik-lagu-lagu-oasis.html
2. http://www.adityarizki.net/2012/03/britpop-oasis-and-live-forever/

Saint Seiya



Anime Saint Seiya ini termasuk anime yang muncul sekitar tahun 1900-an (dari beberapa sumber sih tahun 1987). Lama banget kan? Selain itu, Anime ini juga punya banyak jenisnya (Arc) ya kalo ibarat serial TV berseri itu di tiap cerita, temanya beda-beda. Dan dari masing-masing tema itu juga ada Chapter-nya lagi. Dan sialnya, setiap ditayangin di TV, gak pernah sampai tamat. Agak sedih juga sih gak pernah bisa nonton sampe tamat dan juga buat nyari anime nya aja susaaaah banget. Maklum ya film lama, ckck. Tapi kalau udah nonton film ini tuh berasa feelnya. Karena selain hiburan, anime ini ternyata juga membahas tentang mitologi Yunani Kuno dan Ilmu Astronomi.

"Hah? Mitologi Yunani Kuno? Bagian mananya tuh?" Haha! Got you, guys! Dulu pas gue masih cupu, pas nonton anime ini gue cuma bilang "Wah, keren.." Tapi setelah umur makin nambah dan otak gue makin berisi, gue mulai nyadar anime ini nyebut-nyebut nama "Athena, Hades, Poseidon" dan beberapa nama lain. Buat lo yang suka baca mitologi kuno pasti akrab sama nama-nama ini. Yep! Ini adalah nama-nama dewa-dewi yang muncul di mitologi Yunani Kuno. Dan yang jadi tokoh utama di anime ini adalah dewi Athena. Di ceritakan juga Athena ini memiliki Saint Pelindung Athena. Wiih... Dan dari Saint Pelindung ini juga memiliki tingkatannya. Yang paling tinggi itu kalo gak salah adalah Gold Saint. Armornya warna emas gitu. Nah, selain Athena sebagai tokoh utama, ada juga tokoh pria yang berjuang untuk menjadi Saint Pelindung Athena dengan mencurahkan hidupnya demi melindungi Athena. Mereka adalah Seiya, Shiryu, Hyoga, dan Shun. Emang sih pas nonton anime ini rasanya kenapa banyak banget nama yang harus dihafal. Gue juga heran sama Kurumada-sensei (si pembuat anime ini) tingkat kekreatifannya udah setingkat Chronus sampe bisa bikin cerita sebanyak ini, ckck.

Selain berhubungan dengan Mitologi, ternyata anime ini juga membahas tentang Astronomi. Dari judulnya aja Saint Seiya: The Knights of Zodiac. Nah. Ada juga beberapa istilah-istilah astronomi yang muncul, seperti Cosmo, Pegasus, Gemini, Libra, Lyra Orpheus, Cerberus, dan beberapa nama lagi yang muncul. Cosmo itu kalo diartikan ya mirip-mirip aura yang dimiliki masing-masing saint. Selain itu, dari Armor yang dipakai oleh para saint itu sendiri terdiri dari 88 Armor, yang mewakili 88 rasi bintang. Nah kebukti kan astronomi juga dimasukkan di alur cerita ini. Salut sama Kurumada-sensei *tepuk tangan*. 

Nih, untuk lebih jelasnya, gue punya link blog yang ngebahas cerita Saint Seiya: http://emilmarco-saintseiya.blogspot.com/ DAN http://xmudi.blogspot.com/2012/05/evolusi-saint-seiya-dari-zaman-ke-zaman.html

Naah, kalau yang membahas tentang Mitologi Yunani juga ada nih link nya: http://marinakouyuryu.blogspot.com/2012/12/mitologi-yunani.html ATAU http://www.yudhe.com/mitologi-12-dewa-yunani-kuno/

Overall, anime ini termasuk one of my favorite anime ever :D Thanks fer reading *cheers*

Kamis, 04 Juli 2013

Hujan Yang Klise

Lagi-lagi pagi ini diawali dengan mendung. Sepertinya matahari enggan membuka mata. Ternyata tak berapa lama hujan pun datang. Tidak, bukan hujan yang deras lalu reda. Tetapi rintik yang jatuh perlahan dan menghabiskan jangka waktu yang lama. Mungkin ia akan butuh waktu seharian untuk pada akhirnya menghentikan rintiknya.

 Pagi itu saat aku membuka mata, aku dikejutkan dengan sesosok bayangan mengerikan. Aku melihat sosok wanita yang sangat jelek. Dengan mata bengkak dan memerah. Ia terlihat 20 tahun lebih tua dari usia yang sebenarnya. Butuh waktu sepersekian detik bagiku untuk mengenali wajah itu.
"Apakah itu aku?" Aku bertanya kepada sosok itu. Dan akhirnya aku menyadari. Ya, sosok wanita itu adalah aku. Lalu mengapa wajahku terlihat sangat buruk? Dan mengapa mataku terlihat begitu sembab?

Seketika aku teringat semua peristiwa semalam. Ya, pertengkaran itu kembali terjadi. Tetapi bukan pertengkaran hebat yang selesai dengan perkataan 'Maafkan aku', melainkan pertengkaran dingin yang tidak akan selesai meski sebanyak apapun aku meminta maaf.

Tanpa kami berdua sadari, hadir sosok 'Dia' di antara kami berdua. Dia yang selalu menyita perhatiannya. Dia yang perlahan-lahan akan mulai menggantikan sosokku di sisinya.

Tidak, aku tidak akan mampu membenci 'Dia'. 'Dia' adalah sosok yang akan selalu aku hargai, sosok yang selama ini kukira adalah sahabatku. Aku benci pada diriku sendiri. Aku benci kepada hatiku yang terus menerus tercubit saat kudengar kamu menyebut nama Dia. Aku benci pada diriku sendiri yang pada akhirnya membuat kamu marah saat aku menumpahkan kecurigaanku. Aku benci pada diriku sendiri, karena di saat seharusnya marah, aku justru menangis. Aku tidak mengerti lagi bagaimana cara untuk marah.

Ya, biarkan kali ini aku yang mengalah. Lagi. Aku yang akan keluar dari lingkaran ini. Karena 1+1 itu 2, bukan 3. Kalau memang 3, berarti harus ada 1 yang mengalah. Biarkan aku menjadi 1 itu. Kalian bahagia bukan? Ya, aku pun bahagia, setidaknya mulutku berkata seperti itu. Hatiku? Siapa peduli.

"Tidak apa. Asalkan bisa melihat kamu tersenyum, aku sudah bahagia. Tidak apa. Aku bahagia melihat kamu bahagia. Meskipun yang ada di sisimu bukanlah aku. Tidak apa. Aku bahagia, kok." Aku terus mengulang kata-kata ini. Ini sudah seperti mantra bagiku. Sebelum akhirnya aku menyadari, semakin sering aku mengulang kata-kata ini, derai air mataku pun semakin deras.

Klise.

Di luar, langitpun semakin gelap. Hujan jatuh semakin cepat...

What's the meaning of a 'happy life'?

Setiap orang selalu menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya. Tidak sedikit mereka yang merekam perjalanan hidupnya, dalam bentuk apapun. Entah itu foto, video, ataupun sekedar tulisan. Dengan harapan suatu hari, di saat kelak mereka beranjak tua, di saat mereka tidak lagi mampu mengingat, mereka bisa mem-flashback semua kenangan itu lagi.

Lantas apakah dasar dari hidup yang bahagia itu? Apakah semua itu diukur dengan senyuman? Sedangkan di lain sisi, banyak orang yang berbohong mengatakan mereka bahagia dengan senyum tersungging, padahal sebenarnya mereka tidak.

Apakah bahagia itu diukur dari air mata yang mengalir? Bahwa semakin sedikit air mata yang dikeluarkan, berarti orang tersebut bahagia? Sedangkan banyak orang yang semakin lihai menyembunyikan tangis kesedihannya.

Menangis diam-diam, menyimpan tangis kesedihan di dalam hati agar hanya ia yang tahu. Mengganti air mata itu dengan senyuman dan berkata 'Aku baik-baik saja".

Hidup yang bahagia adalah pernyataan yang retoris. Klise.

Rabu, 29 Mei 2013

Tempat Itu Pernah Ada

Aku tidak mengenal kalian
Dan kalian pun tidak mengenalku
Tapi tanpa kita sadari, kita berbagi tempat yang sama
Hari silih berganti, dan kita selalu melewati jalan yang sama
Jalan sempit yang dipenuhi suara kalian di setiap langkah kakiku
Selalu kulihat senyum dan tawa terselip diantara kalian
Meski hari terik ataupun hujan menyapa, tawa itu selalu ada
Namun hari ini semua tak lagi sama
Kulihat sinar matahari menerangi tempat kalian
Tempat kalian telah hilang, tergantikan dengan serpihan bebatuan
Alat tulis, DVD, tas, aksesoris HP, hingga buku-buku tidak lagi kutemui di sini
Hari ini, 29 Mei 2013, Jalanan yang kulalui tidak lagi sama
Tempat kalian yang dulu gelap,  kini terlalu terang
Terang, tapi terlalu menyilaukan hingga sakit aku dibuatnya
Tetapi, sakit yang kurasa ada di hati, bukan di mata

“Hari ini kios kami merata tanah,” Perih…

Rabu, 29 Mei 2013
tempat Doraemon kami, para mahasiswa
Nurani ini menangis #KAIvsHumanity

Minggu, 17 Maret 2013

Otak mana otak?

Indonesia semakin butuh masyarakat yang open-minded. Bukannya yang small-minded atau malah no-minded.

Bukan, ini bukan post yang mengkritik cara pikir orang-orang Indonesia. Toh sekarang ini juga sudah banyak kok yang melakukan hal-hal kecil untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik. Cuma gak abis pikir aja sama mereka yang justru mengkritik upaya tersebut.

Belum lama ini gue join komunitas yang namanya nebengers. Untuk lebih jelasnya tentang komunitas ini, coba aja baca timeline nya di @nebengers. Menurut gue komunitas ini gak merugikan kok, justru sangat membantu mereka yang harus naik angkutan umum. Dan sekaligus sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan Jakarta yang notabene udah parah banget. Satu senang, semua senang kan? Ini yang namanya berbagi kok.

Ternyata komunitas ini menghasilkan kritik dari salah seorang temen gue.
"Jijik banget, kesannya kayak gimana gitu sih," begitu komentar dia. Gue pikir, oh mungkin ini pendapat dia tentang komunitas ini, gak kenapa-kenapa sih. Awalnya gue enggak terlalu mikirin perkataan dia. Tapi ternyata, dia sama sekali tidak tahu tentang komunitas ini.

Di sinilah gue berfikir, "Oh ini sebagian kecil potret dari masyarakat Indonesia yang enggak tau apa-apa tapi udah berani men-judge sesuatu itu buruk."

Padahal gue yakin mereka yang pertama kali mencetuskan komunitas ini juga pasti awalnya mengalami kesulitan. Pasti susah untuk membuat orang yakin bahwa tebeng-menebeng di komunitas ini bisa dipercaya. Hell-oo, di zaman banyak kejahatan ini, pasti susah percaya sama orang lain untuk nebengin lo kan. Dan gue menghargai usaha mereka itu, buktinya sekarang udah lebih dari 1000 anggota di situs official mereka. Upaya dan usaha mereka untuk mengurangi kemacetan Jakarta seharusnya bisa diacungi jempol, kan. Namanya juga orang berusaha tho'.

Tapi kenapa masih ada aja orang yang berani men-judge sesuatu itu buruk padahal mereka enggak tahu usaha keras apa yang sudah dilakukan orang lain untuk itu. Inilah kenapa gue bilang Indonesia, khususnya Jakarta, makin butuh orang-orang yang open-minded, berfikiran terbuka. Karena dengan berfikiran terbuka, lo bisa buka mata dan telinga lo juga. Dengan begitu lo bisa memandang 'satu hal' itu gak cuma dari satu sisi, tapi dari banyak sisi. Dari situ juga bisa menghasilkan sikap saling menghargai kok.

Coba deh keluar dari comfort zone lo, jadi open-minded dan berfikiran out of the box. Lalu ciptakan perubahan.

Sebelum mengkritik sesuatu, ada baiknya mencari informasi dan pengetahuan yang lebih luas dulu. Supaya kritik itu nantinya jadi kritik yang membangun, bukan sekedar bacotan. Itu aja sih :)

Senin, 25 Februari 2013

Suka(r)

Bulan purnama sedang menampakkan dirinya. Bahkan bintang-bintang enggan muncul karena bintang tahu bahwa sinar mereka akan kalah oleh sinar rembulan malam ini. Memandangi langit malam ini membuatku teringat akan satu hal.

Hidup itu kayak roda. Ada saatnya kita di atas, ada saatnya kita di bawah. Ada saatnya kita senang, ada saatnya kita sedih. Ada saatnya mengalami hal yang mengejutkan. Ada saatnya yang tidak pernah terjadi, lalu tiba-tiba terjadi.  Tapi yang paling menyulitkan adalah saat harus merasakan kehilangan setelah memiliki.

Kehilangan itu memiliki banyak makna. Ada yang kehilangan buku, pensil, laptop, bahkan sampai kehilangan teman pun ada. Apalagi yang namanya kehilangan pacar. Ya, baca saja, putus.

Hampir setiap orang, pasti pernah merasakan yang namanya kehilangan pacar (a.k.a putus) meskipun hanya sekali. Pasti masih inget gimana rasanya saat orang yang sering hadir di hari-hari kita, tiba-tiba suatu hari ia tidak lagi ada. Dia ada, tapi di luar jangkauanmu. Kamu ingin meraihnya tapi terasa terlalu jauh. Mana mungkin bisa sampai.

Satu hal yang baru aku sadari dari yang namanya perpisahan adalah sulitnya menghapus kenangan dari otakmu. Dan hal tersulit kedua adalah menghapus semua pesan dari dia. Salah satu tanda bahwa seseorang sudah berhasil move on adalah jika dia berhasil menghapus semua SMS dari 'dia' sewaktu pacaran. Aku sendiri beranggapan bahwa menghapus SMS sama dengan menghapus kenangan. Pantas saja kalau hingga saat ini, inbox-ku masih diisi dengan pesan-pesan darimu :)

Untukmu, si 29.

Minggu, 24 Februari 2013

Laut dan Kenangan

Desir ombak, bau pantai, lautan yang luas.
Satu-satunya kenanganku bersama kamu adalah laut ini. Pulau Pari dan dermaga.

Aku rindu pada kamu yang tertidur di depan kamarku.
Saat aku mengucapkan selamat malam padamu, dan kamu yang bahkan tidak menoleh padaku.
Saat aku membuka pintu dan yang pertama kali kulihat adalah wajah lelapmu.
Kalau saja waktu bisa dihentikan, aku ingin lebih lama lagi memandangi wajah lelapmu itu.
Aku ingin mengabadikan tiap detik pergerakan lelapmu.
Aku ingin mengabadikan tiap gurat wajahmu yang lelapmu yang tenang.
Hanya pada detik-detik inilah aku bisa memandangmu, sebelum kamu mencaciku untuk pergi.
Karena kamu pasti tidak ingin jika harus melihat wajahku di detik pertama kamu membuka mata.
Saat aku menyentuh kakimu perlahan dan berusaha membangunkanmu.
Saat aku menawarkan sarapan untukmu.
Saat aku membersihkan kasur yang kamu gunakan untuk merebahkan tubuh gempalmu.
Saat kita sama-sama menonton di TV yang sama.
Aku merindukannya.

Mungkinkah di tahun-tahun ke depan nanti aku dapat melakukan hal-hal ini lagi?
Dengan kamu yang tidak lagi memalingkan wajahmu.
Dengan kamu yang memandang mataku dengan lembut.

"Mungkinkah itu terulang lagi?" tanyaku pada angin tepi dermaga.
"It just a dream that can't be real." jawab ombak yang menghempas dermaga.

Sabtu, 23 Februari 2013

Running Man (alike)

Keseruan hari ini diawali dengan gue bangun jam setengah 8 padahal acara dimulai jam 8. Gak waras. Pas melek, langsung liat jam. 07.22. Langsung lah gue loncat dari kasur dan lari ke kamar mandi. Menggunakan kemampuan mandi 5 menit, dan siap-siap. Setelah semua barang wajib bawa udah masuk tas, gue langsung melejit keluar kamar dan menggunakan kecepatan kilat pergi ke kampus yang sebenernya cuma butuh waktu 5 menit. Hahahah. Dan setelah melewati kandang rusa, ternyata JENG JENG banjir...... Sumpah gue jadi ga bisa nyebrang gitu. Mana yang di depan fisip banjirnya sampe sebetis gitu. Sakit jiwa...

Dan akhirnya keberuntungan berpihak pada gue. Setelah gue sampai di tempat perjanjian yaitu gedung 9, ternyata masih belum mulai. Rasanya ada bunyi-bunyi lonceng yang mengiringi jalan gue. Gue berasa kayak Xena the Warrior. Lalu tiba-tiba hujan, dan seniornya bilang tunggu hujannya reda. Ah, bener-bener berasa ada cahaya surga menyinari hari ini. Ahh....

Sambil nunggu hujan reda, dibagi 10 kelompok. 1 kelompok ada 4 orang. Gak berapa lama, hujan reda. Game pertama adalah pos-ke-pos. Oh, oke.. Pos tersulit adalah pos 3 dan sekaligus pos pertama yang kami datangi. Hellooo, seonbae, bagaimana saya bisa memeragakan gerakan clue kalo saya aja gak tau arti dari kata nya itu apaaaa. 토끼 itu ternyata adalah kelinci kawan-kawaaaaan. Setelah hampir 10 menit cuma berusaha untuk memeragakan kata itu dan end up dengan gue menulis huruf itu di angin (ngerti? enggak? lupain). Ada kali setengah jam kami di pos ini. Oh, Tuhan, mau guling-guling aja gue.

Dari pos 3 kami lanjut ke pos 4. Semua ada 10 pos. Dan dari masing-masing pos itu ada game nya masing-masing. Dan di pos 4 itu kami harus mengorbankan 1 teman kami untuk tidak ikut bermain. Hm.... Selain itu, ada juga game membaca cepat, menyusun kata (hangeul, tentu saja!), lompat karet, nangkep penggaris (jelasinnya gimana -__-), pengetahuan tentang hanguk, pengetahuan tentang hwarang dan seonbae, lari berpasangan dengan kaki diikat daaaan 1 pos lagi yang belum sempet kami datengin. Game pertama aja udah seru, ah kece dah kece.

Setelah ishoma, lanjut game ke-2. Running Man. Mencari 54 potongan puzzle yang tersebar di sekitar FIB. Mampus kan. Untungnya nyarinya seangkatan. Kalo dibagi perkelompok lagi mah bunuh aja gue sekalian. Dan terbukti loh muterin FIB dalam waktu 1 jam itu capeknya super banget! Gak ngerti lagilah gue dengan kaki gue (lebih tepatnya betis). Udah ngubek-ngubek semua tempat di luar gedung 9 dan tetep gak nemu.Waktu mau jalan ke gedung lain, tiba-tiba temen gue teriak.Dan ternyata dia menemukan potongan puzzle itu di selipan tembok gedung 9 yang unik itu. Padahal tembok itu udah gue lewatin 5 kali ada kali tuh. Gila, gondok abis. Rasanya pengen nelen teksas aja gitu.

Skip, waktu habis. Masih gak bisa nemu 2 pieces. Yaaaa, sudahlah ya, move on. Overall, acaranya asik! Seru! Daebak! Berasa main Running Man, cuma kurang Jong Kook aje hahaha. Dan hari ini, kami officially bukan MaBa lagi! Horraaaaaaay! Hanguk Hagwa! *salamin seonbae satu-satu*

Homesick

Homesick, semua orang pasti kenal kata-kata ini. Apalagi mereka yang harus jauh dari rumah, entah itu untuk menuntut ilmu atau bekerja. Dan gue yang termasuk satu dari orang-orang itu pun pernah merasakan homesick ini. Padahal mah baru juga semester 2 dan notabene belom ada setahun gue merantau. Dan lagi, jarak Depok- Pamulang pun ga bisa disebut merantau sebenernya. Tapi buat gue, jauh dari rumah itu susah.

Bagi gue, rumah itu adalah satu-satunya tempat gue untuk 'pulang'. Tempat dimana ada yang menunggu gue datang. Just as we know, pasti banyak orang yang sering merasa bete kalo harus di rumah seharian. Apalagi yang namanya anak muda, susah banget disuruh diem di rumah. Gue malah sering liat di timeline gue banyak yang nge-tweet "bosen di rumah, kemana yuk" atau "ortu ngeselin banget gak ngebolehin gue pergi, bete dirumah!" dan segala macamnya lah. Mungkin mereka yang merasa seperti itu bisa tanya ke orang-orang yang merantau, gimana sih perasaan merantau yang harus jauh dari rumah. Para perantau itu pasti akan jawab "kangen". Ya pasti kangenlah. Dari 12 bulan, mungkin hanya beberapa bulan waktu yang mereka punya untuk kumpul bareng keluarga mereka.

Gue pribadi, lebih sering menghabiskan waktu gue di rumah. Bahkan gue sama kakak gue yang umurnya beda jauh pun punya pendapat yang sama. "Kenapa sih lo kalo di rumah sering bete? Gue yang seminggu gak kemana-mana aja fine-fine aja. Malahan seneng." Kalo kalian pikir keluarga gue orang kaya yang punya segala macam alat elektronik yang canggih, lo salah besar. Di rumah, alat hiburan gue cuma TV, DVD, laptop dan handphone, tentu saja. Oh iya, palingan buku-buku dan novel-novel gue. Tapi gue dan kakak gue bisa survive kok. Karena apa? Karena gue selalu berfikir kalo gue pas remaja aja jarang menghabiskan waktu di rumah bareng keluarga gue, mau kapan lagi? We grow up. Beberapa tahun ke depan juga kita akan lebih sering menghabiskan waktu di luar kok. Apalagi setelah kita memasuki dunia kerja, bakal semakin sedikit waktu yang bisa kita habiskan bareng keluarga kita. Setelah kerja, kita akan mulai membangun dunia kita sendiri. Kita akan membangun keluarga kita sendiri. Dan saat itu tiba, kita pasti harus 'lepas' dari rumah asal kita.

Life is a circle. Suatu saat nanti kita semua akan jadi orang tua Coba bayangin gimana perasaan kita kalo anak kita lebih suka menghabiskan waktu di luar dibandingkan bareng kita, yang notabene adalah orang tua mereka. Dengan membayangkan seperti itu, maka kita akan mengerti perasaan orang tua kita. Kalau orang tua melarang kita pergi pasti ada alasannya kok. Siapa tau mereka ingin menghabiskan waktu bareng kita. Apalagi kalo orang tua kita bekerja setiap hari dan cuma bisa ketemu sama kita pas pagi atau malam hari.

Mulai sekarang, coba pandai-pandailah bagi waktu antara main dan keluarga. Gue selalu menjadikan keluarga sebagai prioritas. Dan gue selalu berusaha menggunakan setiap waktu senggang yang gue punya untuk gue habiskan bareng keluarga gue. Karena gue gak mau nantinya, saat keluarga gue udah gak ada, gue malah jadi menyesal kenapa gue gak lebih sering menghabiskan waktu gue bareng mereka. Percaya sama gue, lo akan merasa sangat kehilangan saat keluarga lo udah gak ada. Lo akan menyesali waktu-waktu yang kalian punya, yang seharusnya bisa kalian habiskan bareng mereka.

Dari 24 jam yang kita punya, berapa jam yang kita habiskan bersama keluarga kita?

Selasa, 19 Februari 2013

Sepenggal kicauan dari @aMrazing

Selasa, 19 Februari 2012. Account @aMrazing ini muncul di timeline gue dan men-tweet kata-kata yang berkenaan dengan 'Rindu'.

"Ingatan adalah lautan. Terkadang kenangan-kenangan karam di dasarnya. Tak tersentuh. Sengaja dikaramkan."

"Ingatan adalah kopi di pagi hari. Pahitnya menampar supaya kita bergegas, dan mengingat."

"Ingatan adalah kaus usang yang nyaman. Tersimpan rapih di pojokan lemari. Kadang sengaja dikenakan, untuk mengenang."

"Ingatan adalah pelukan yang lalu. Hanya mengingatnya, hangat akan menjalar pelan."

"Ingatan adalah rindu yang merayap pelan-pelan. Mendadak menyergap ketika kita tak sedang siap. Tak sedang berharap."

"Ingatan adalah folder-folder foto tak terjamah di komputer. Suatu hari, satu lirik. Satu klik. Jebollah bendungan kenangan."

"Ingatan adalah jalan-jalan sepi yang tak ingin dilewati. Lalu, suatu saat, kita sengaja tersesat di situ. Dan menyesal."

"Ingatan adalah wangi parfum yang melintas lalu menghilang. Wangi yang melesak ke dalam, melesatkan masa lalu ke masa sekarang."

"… And the truth is i miss you it hurts."

"Ingatan adalah buku yang sudah usang. Menarik untuk dibaca ulang. Tetapi sulit untuk membuka halaman per halamannya."


*****

Seperti itulah rasa rindu yang menyakitkan. Saking besarnya rasa rindu itu, tetapi sulit untuk diungkapkan sehingga semakin lama kamu memendam rasa rindu itu maka akan semakin terasa sakit.
Rasa rindu kepada mereka yang tidak akan pernah mengembalikan rindu yang sama untukmu.
Rasa rindu kepada mereka yang mengirim ingatanmu ke tempat antah berantah, yang bahkan kamu tidak lagi tahu bagaimana cara pulang.
Rasa rindu yang membawa kembali ingatan yang seperti virus, tetap muncul meski sudah berulang kali kamu 'scan'.
Rasa rindu yang mengalahkan cakrawala sampai kamu bahkan lupa rindu itu apa.
Ingatan itu seharusnya dikenang dengan senyuman, bukan dengan derai air mata. Seharusnya. Tapi bagaimana bisa mengingatnya dengan senyuman ketika yang paling kamu inginkan adalah kembali ke masa kenangan itu?

Anyway, quote terakhir itu adukan kata dari saya sendiri :p

Senin, 18 Februari 2013

We all know that

"You know it's love when all you want is that person to be happy. Even if you're not part of their happiness."

Kadang ada beberapa orang yang sering ngomong, "gue udah seneng kok kalo liat dia seneng." Mungkin kedengerannya emang klise. Platonis. Tapi disaat kamu benar-benar merasakan apa itu sayang yang sesungguhnya, kamu pasti juga akan merasa seperti itu. Karena cinta itu tidak memaksa.

Cuma 1 dari sekian orang yang setelah putus gak pernah ngepoin mantannya. Mengakui atau tidak, setiap orang (khususnya perempuan) pasti setelah putus masih akan menerapkan 'kepologi' itu. Ilmu kepo. Setiap mau tidur, sebentar ngecek timeline dia atau status facebooknya. Buat apa sih? Kadang ada beberapa yang penasaran siapa yang mengisi hari-harinya setelah kamu. Namun kadang ada juga yang sekedar ingin tau kabar dia, tapi terlalu takut untuk bertanya.

Siapa sih yang gak takut untuk sms mantannya duluan? Takut disangka belum move on lah, takut disangka masih ngarep lah, takut dicuekinlah, takut dijutekinlah, dan yang paling parah adalah takut kalau dia ternyata sudah sayang sama orang lain sementara kamu masih sering memikirkan dia. Ketakutan-ketakutan seperti itulah yang membuat kamu sukar untuk sekedar bertanya "Hai, apa kabar kamu?"

Rabu, 02 Januari 2013

Penghapus

Malam itu, kamu kembali memilih kesunyian. Karena di dalam kesunyian, kamu dapat menikmati bayang dirinya. Karena dalam kesunyian, kamu dapat memutar suaranya berulang kali sebanyak yang kamu mau, tanpa terdistraksi suara lainnya. Karena dalam kesunyian, kamu dapat memutar kembali semua kenangan antara kamu dan dia. Karena dalam kesunyian, kamu dapat memiliki dirinya sepenuhnya. Semua itu hanya dapat terjadi di dalam kesunyian. Mimpi, dan Ilusi.

Detik itu kamu bahagia. Tapi di saat kamu dipaksa keluar dari kesunyian itu, air matamu justru mengalir deras. Kamu menangis sejadi-jadinya. Rasa rindu yang berusaha kamu hapus, justru tumbuh semakin dalam. Rasa benci yang berusaha kamu buat, justru menguap dan menghilang.

Kamu mencoba berdiri tegak menyimpan segala perasaanmu untuk dia. Semakin kuat perasaanmu padanya, justru perasaannya padamu semakin hilang. Menguap ke udara, ke langit luas. Tak tergapai. Kamu semakin dipaksa untuk menghilangkan perasaan itu, oleh mereka. Siapa kalian? Apa hak kalian memaksaku untuk menghancurkan perasaanku sendiri?